nusakini.com--Wakil Presiden RI Jusuf Kalla telah menghadiri dan memberikan sambutan dalam Resepsi Peringatan 50 tahun ASEAN yang dilaksanakan di Lancaster House, London, Inggris . Kehadiran Wapres Kalla di Inggris adalah atas undangan Menteri Negara Urusan Asia dan Pasifik, RT. Hon. Mark Field, MP. 

Resepsi Peringatan 50 Tahun ASEAN dibuka Menteri Negara Urusan Asia dan Pasifik, RT. Hon. Mark Field, MP. Ia menyampaikan apresiasi sektor bisnis di Inggris yang selama ini telah meningkatkan hubungan ekonomi antara Inggris dengan ASEAN, khususnya juga bantuan UK ABC dalam memfasilitasi perdagangan dan investasi di kawasan tersebut. 

ASEAN saat ini telah menjadi ekonomi terbesar ke-6 di dunia dengan pertumbuhan di atas 5% dan diproyeksikan menjadi ekonomi ke-4 terbesar pada tahun 2030. 

Selain kerja sama ekonomi, Inggris memiliki kerja sama pada bidang pertahanan, keamanan dan intelijen, utamanya dengan Malaysia dan Singapura melalui Five Power Defence Agreements (FPDA). 

Inggris memiliki kerja sama yang baik dalam peningkatan nilai demokrasi dan dalam membantu pencapaian Sustainable Development Goals dengan Indonesia. Baru-baru ini Inggris juga terlibat aktif dalam penyelesaian konflik di Myanmar. 

Field juga menyampaikan bahwa Brexit menjadi peluang Inggris untuk melihat peluang baru diluar UE dan dengan ekonomi berkembang, termasuk ASEAN. 

Dalam pidatonya, Wapres Kalla menyampaikan penghargaan atas inisiatif Foreign and Commonwealth Office menyelenggarakan resepsi Peringatan 50 Tahun ASEAN di Inggris. Hal ini menegaskan pentingnya ASEAN bagi Inggris. 

Dalam usianya yang telah mencapai 50 tahun ini, kata Wapres Kalla, ASEAN telah bertumbuh kembang menjadi organisasi regional yang sangat strategis di kawasan. 

"ASEAN telah mampu merubah kawasan Asia Tenggara yang dahulu dikenal sebagai kawasan yang rentan terhadap konflik menjadi kawasan yang relatif damai dan stabil. Perubahan pesat ini juga memberikan dampak yang sangat positif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara," jelasnya.   

Inggris dan ASEAN secara historis telah memiliki kerjasama yang baik di sektor perdagangan. Untuk itu, Wapres menyambut baik inisiatif Perdana Menteri Inggris untuk menunjuk Special Trade Envoy untuk ASEAN.   

Fenomena Brexit dapat digunakan untuk meyakinkan potensi besar yang mungkin dimiliki dari kemitraan yang terbangun antara Indonesia dan Inggris. Saat ini kawasan ASEAN merupakan mitra dagang ketiga terbesar Inggris, dan berangkat dari kondisi ini, Wapres meyakinkan bahwa banyak potensi yang dapat digali melalui kemitraan Inggris dengan ASEAN di masa mendatang. 

Wapres menutup pidatonya dengan mendorong agar ASEAN London Committee untuk mampu melakukan kerjasama yang baik dengan kalangan pemerintah dan UK ASEAN Business Council (UK ABC) untuk memastikan bahwa kemitraan yang telah terjalin baik antara ASEAN dan Inggris dapat terus berlanjut pasca Brexit demi kemanfaatan ASEAN dan Inggris. 

Menteri Luar Negeri Boris Johnson ikut bergabung dalam resepsi yang dihadiri sekitar 350 undangan dari kalangan diplomatik ASEAN, pengusaha dan tokoh-tokoh penting bagi hubungan Inggris dengan negara anggota ASEAN. Jagad Gamelan Jawa, kelompok gaemlan bimbingan KBRI London, tampil menyambut para undangan yang memasuki Lancaster House (p/ab)